Engkau bunga lengah
Terkecap pahitnya sejarah
Kerdip hidupmu
Terkulum langkah
Segala kuntum
Mengoyak kapak
Kau melakon di layar terkelar
Hingga lengah nafas
Menderumu
Mencabik-cabik
Ejaan masa dalam genggamanmu
Segala damba
Merapatmua di belukar membantu
Kau menggapai-gapai hari kemarin
Hingga berdegap hati luruh
Mengalir airmata
(Taufiqurrahman Wasik; Pesantren Modern Al-Ahzar, Sumenep)